30 August 2017

Makalah Intisari Pendidikan Karakteristik Islam



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Menurut Al-Ghazali pendidikan Islam bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk mencari kedudukan yang menghasilkan uang. Karena jika tujuan pendidikan diarahkan bukan pada mendekatkan diri kepada Allah SWT, akan dapat menimbulkan kedengkian, kebencian, dan permusuhan.
Tujuan pendidikan menurut al-ghazali mengarah kepada realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, dengan titik penekanannya pada perolehan keutamaan dan taqarrub kepada Allah dan bukan untuk mencari kedudukan yang tinggi atau mendapatkan kemegahan dunia. Sebab jika tujuan pendidikan diarahkan selain untuk mendekatkan diri pada Allah, akan menyebabkan kesesatan dan kemundaratan.

B.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui Pengertian karakter pendidikan islam
2.      Mengetahui dan memahami Karakter pendidikan islam menurut al-ghozali
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Karakter Pendidikan Islam
Karakter berasal dari kata "characteristic" yang berarti sifat yang khas. Atau bisa diambil pengertian bahwa karakter adalah suatu sifat khas yang membedakan dengan yang lain.
Sedangkan Pendidikan islam menurut M. Yusuf Al-Qardhawi adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai suatu “proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat”.
Dari definisi diatas, pendidikan Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani,  rohani yang berdasarkan pada ajaran-ajaran Islam dan memindahkan pengetahuan serta nilai-nilai islam untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
Jadi Karakeristik Pendidikan Islam adalah sifat yang khas dan berbeda dari yang lain tentang proses bimbingan jasmani,  rohani yang berdasarkan pada ajaran-ajaran Islam dan memindahkan pengetahuan serta nilai-nilai islam untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

B.     Karakter Pendidikan Islam Menurut Al-Ghozali
1.      Perilaku
Menurut Al-Ghazali sebuah perilaku terjadi karena peran dari Junud al-Qalb atau tentara hati. Dalam diri manusia terdapat dua kelompok Junud al-Qalb, yaitu yang bersifat fisik berupa anggota tubuh yang berperan sebagia alat dan yang bersifat psikis. Yang bersifat psikis mewujud dalam dua hal yaitu syhawat dan ghadlab yang berfungsi sebagai pendorong (iradah). Syahwat mendorong untuk melakukan sesuatu (motif mendekat) dan ghadlab mendorong untuk menghindar dari sesuatu (motif menjauh). Adapun tujuan dari perilaku tersebut adalah untuk sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi ke dalam hirariki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi Lawwamah (skeptik), dan motivasi Muthmainnah (spiritualistic).
Untuk itu Al-Ghozali menekankan bahwa pendidikan Islam harus diterapkan, ditaati dan diamalkan sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Zalzalah 7-8 :
         فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
          وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
8. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.

Untuk menerapkan pendidikan Islam, manusia harus membekali diri dengan :
1.      Iman yang kuat dari lubuk hati yang paling dalam
2.      Ikhlas dalam segala amal perbuatan
3.      Sabar dalam segala ujian dan cobaan
Hal ini yang pernah di alami dan dilakukan oleh sahabat nabi Muhammad SAW Bilal bin Rabah, ketika ia akan masuk Islam banyak tantangan-tantangan yang dihadapi seperti kerikil-kerikil tajam yang menghujam, dan batu-batu terjal yang menghujam dadanya serta caci maki dari musuh-musuh bebuyutan. Tetapi ia tetap tegar mempertahankan Islam sebagai agama yang dipeluknya, sambil mengatakan Allahu Akbar (Allah maha Agung) dan Allahu Ahad (Allah maha Esa)
Pendidikan Islam adalah pendidikan praktek, mulai dari membina akhlakul karimah (akhlak yang sempurna) sampai dituntut untuk menegakkan keadilan dan kebijaksanaan, dengan kata lain bahwa pendidikan Islam bukan hanya dengan teori atau ucapan belaka, melainkan pendidikan Islam harus dibuktikan dan di amalkan serta direalisasikan dalam bentuk nyata melalui 5 pokok pangkal sebagai berikut :
1.      Berulang-ulang membaca syahadat (tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah)
2.      Menegakkan shalat lima waktu
3.      Menunaikan zakat
4.      Berpuasa di bulan suci Ramadhan
5.      Pergi haji ke Baitullah bagi yang mampu
Sekali lagi Imam Al-Ghozali dan sejumlah cendekiawan Muslim mengutarakan bahwa pendidikan Islam berpedoman atas sabda Rasulullah
ويل لمن يعلم ولا يعلم سبع مرات    
Celakalah orang yang berilmu tapi tidak di amalkan
اشد الناس عذابا يوم القيامة عالم لم ينفعه الله بعلمه       
Siksa yang paling pedih bagi umat manusia pada hari kiamat ialah orang yang mempunyai ilmu tapi tidak manfaat ilmunya.
Jadi perilaku terjadi karena peran dari Junud al-Qalb atau tentara hati dengan tujuan untuk sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi ke dalam hirarki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi Lawwamah (skeptik), dan motivasi Muthmainnah (spiritualistic) untuk itu pendidikan Islam harus diterapkan dan di amalkan karena banyak sekali ancaman Allah bagi manusia yang tidak mengamalkan ajaran pendidikan Islam.
2.      Komprehensif Integral
Kom.pre.hen.sif yaitu luas dan lengkap tentang ruang lingkup isi, in.teg.ral yaitu mengenai keseluruhannya meliputi seluruh bagian yang perlu untuk menjadikan lengkap, utuh, bulat, sempurna, dalam pengertian ini penulis mengartikan dengan istilah Kesempurnaan dalam karakter pendidikan Islam, Al-Ghozali berpendapat bahwa akidah ialah yang bersandar pada sendi-sendi Islam, karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai kesatuan individu yang sempurna dan kekuatan yang berbeda-beda bahkan pada umumnya manusia mempunyai jiwa , nyawa, sukma, hati nurani dan akal pikiran yang jernih atau cemerlang.
Kemudian Al-Ghozali juga berpendapat  tentang kepribadian manusia terdapat pada pendidikan akhlakul karimah dan akidah islamiah yang memancarkan atau memantulkan keagamaan, baik tentang kesucian badan atau raga maupun tentang kesucian jiwa atau nyawa, sehingga kepribadian muslim yang diinginkan adalah kepribadian yang memiliki tanggung jawab dan tercermin dalam dirinya nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan pengertian kepribadian manusia jika dipadukan dengan pendidikan islam ialah yang sesuai, selaras dan sepadan dengan corak atau bentuk islam, karena pada dasarnya manusia mempunyai jiwa individu dan jiwa universal
Sebagaimana yang pernah di utarakan oleh Salman Al-Faritsi kepada Abi Darda sahabat Nabi SAW berkata : bahwa kepribadian manusia terkadang dipengaruhi oleh sifat positif dan terkadang dipengaruhi oleh sifat yang negatif, bukankan Rasululullah bersabda :
الا ان بالجسد مضغه اذا صلحت صلح الجسد كله واذا فسدث فسد الجسد كله الا وهي القلب   
Ingatlah sesungguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal daging, apabila baik maka baiklah seluruh jasadnya, sebaliknya apabila rusak maka rusaklah seluruh jasadnya termasuk hatinya (HR.Bukhari).
Disamping itu pendidikan Islam juga mencakup  pendidikan jasmani dan rohani, sekaligus untuk mendidik akal, karena Islam menjadikan alam semesta, menjadikan kehidupan, menganjurkan pada pemeluknya untuk menggali ilmu pengetahuan, untuk memanfaatkan akal pikiran, untuk merenungi ayat-ayat Allah SWT, untuk untuk memikirkan kebenaran wahyu Illahi, untuk menghayati kehidupan yang hakiki dan sebagainya (QS.Al-Hajj :46)
Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (QS.Qaaf:16)
Maka sebenarnya kepribadian manusia menurut Al-Ghozali adalah untuk membentuk kepribadian Islam yang istimewa, untuk mencari jati diri manusia yang seutuhnya dan untuk membuktikan karakter yang sempurna baik sifat, tabiat, norma, watak, akhlak maupun karakter, semuanya harus terpuji, seperti yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, beliau adalah seorang pemimpin yang ulung, uswatun hasanah, teladan yang baik, politikus yang jujur, manusia pilihan dan sebagainya.
Dengan demikian hujjatul Islam (Al-Ghozali) menekankan kepada staf pengajar dan seorang pendidikan harus memiliki 5 kemampuan diantaranya :
1.      Seorang pendidik harus memilki berbagai ilmu pengetahuan yang saling berkaitan
2.      Seorang pendidik harus memiliki ilmu yang terpuji baik ilmu agama maupun ilmu dunia seperti ekonomi, kebudayaan, kedokteran dan sebagainya
3.      Seorang pendidik harus mencontohkan akhlak terpuji kepada peserta didik dengan semaksimal mungkin dan sebatas kemampuan
4.      Seorang pendidik harus memiliki jiwa seni dan keterampilan atau kreatifitas sehingga anak didik dapat mengembangkan bakatnya masing-masing
5.      Seorang pendidik harus mengajurkan kepada peserta didik untuk menangani atau memberantas buta huruf atau aksara, karena pendidikan adalah penting, sekaligus untuk meraih angan-angan atau cita-cita yang tinggi.
Pada akhirnya imam Al-Ghozali membina dan membentuk kepada manusia untuk menjadi seorang muslim yang mempunyai karakter yang sejati, jiwa yang tenang dan kepribadian yang tangguh demi kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak, serta merta untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
Jadi dalam konsep kesempurnaan menurut Alghozali ini, mencakup, Aqidah, kepribadian manusia dan kepribadian muslim, pendidikan jasmani dan rohani, dan 5 syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik, untuk menjadi seorang muslim yang mempunyai karakter yang sejati, jiwa yang tenang dan kepribadian yang tangguh demi kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak, serta merta untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Karakeristik Pendidikan Islam adalah sifat yang khas dan berbeda dari yang lain tentang proses bimbingan jasmani,  rohani yang berdasarkan pada ajaran-ajaran Islam dan memindahkan pengetahuan serta nilai-nilai islam untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
2.      Perilaku terjadi karena peran dari Junud al-Qalb atau tentara hati dengan tujuan untuk sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi ke dalam hirarki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi Lawwamah (skeptik), dan motivasi Muthmainnah (spiritualistic) untuk itu pendidikan Islam harus diterapkan dan di amalkan karena banyak sekali ancaman Allah bagi manusia yang tidak mengamalkan ajaran pendidikan Islam.
Konsep komprehensif integral atau kesempurnaan menurut Alghozali ini, mencakup, Aqidah, kepribadian manusia dan kepribadian muslim, pendidikan jasmani dan rohani, dan 5 syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga pendidik, untuk menjadi seorang muslim yang mempunyai karakter yang sejati, jiwa yang tenang dan kepribadian yang tangguh demi kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak, serta merta untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT

B.     Saran
Demikianlah makalah mengenai intisari pendidikan karakter islam yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap  kepada pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukkan yang positif demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan faedah bagi kita semua.



DAFTAR PUSTAKA


Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Gaya Media Pratama, Jakarta, 2005) h.212

Azyumardi Azra, Menuju Masyarakat Madani, (Bandung Rosda Karya, 2000) h. 5


















KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas yang berjudul: Intisari Pendidikan Karakter Islam”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan tugas ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan tugas ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan karya tulis ini.
            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


Matangglumpangdua,    Agustus 2017


Penulis








Text Box: i
 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................      i
DAFTAR ISI ................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................      1
A.    Latar Belakang ..................................................................................      1
B.     Tujuan Penulisan ...............................................................................      1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................      2
A.    Pengertian Karakter Pendidikan Islam ..............................................      2
B.     Karakter Pendidikan Islam Menurut Al-Ghozali ..............................      2
BAB III PENUTUP .....................................................................................      7
A.    Kesimpulan ........................................................................................      7
B.     Saran ..................................................................................................      7
Text Box: iiDAFTAR PUSTAKA ...................................................................................      8

No comments:

Post a Comment