BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Menurut Al-Ghazali pendidikan Islam bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT, bukan untuk mencari kedudukan yang
menghasilkan uang. Karena jika tujuan pendidikan diarahkan bukan pada
mendekatkan diri kepada Allah SWT, akan dapat menimbulkan kedengkian,
kebencian, dan permusuhan.
Tujuan pendidikan menurut al-ghazali mengarah kepada
realisasi tujuan keagamaan dan akhlak, dengan titik penekanannya pada perolehan
keutamaan dan taqarrub kepada Allah dan bukan untuk mencari kedudukan yang
tinggi atau mendapatkan kemegahan dunia. Sebab jika tujuan pendidikan diarahkan
selain untuk mendekatkan diri pada Allah, akan menyebabkan kesesatan dan kemundaratan.
B.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian karakter
pendidikan islam
2. Mengetahui dan memahami Karakter
pendidikan islam menurut al-ghozali
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Karakter Pendidikan Islam
Karakter berasal dari kata "characteristic"
yang berarti sifat yang khas. Atau bisa diambil pengertian bahwa karakter
adalah suatu sifat khas yang membedakan dengan yang lain.
Sedangkan Pendidikan islam menurut
M. Yusuf Al-Qardhawi adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya,
rohani dan jasmaninya, akhlak dan ketrampilannya. Karena itu, pendidikan Islam
menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan
menyiapkan untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya,
manis dan pahitnya.
Hasan Langgulung merumuskan
pendidikan Islam sebagai suatu “proses penyiapan generasi muda untuk mengisi
peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan
fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat”.
Dari definisi diatas, pendidikan
Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani, rohani yang berdasarkan pada
ajaran-ajaran Islam dan memindahkan pengetahuan serta nilai-nilai islam untuk
beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
Jadi Karakeristik Pendidikan Islam
adalah sifat yang khas dan berbeda dari yang lain tentang proses bimbingan
jasmani, rohani yang berdasarkan pada ajaran-ajaran Islam dan memindahkan
pengetahuan serta nilai-nilai islam untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya
di akhirat.
B.
Karakter
Pendidikan Islam Menurut Al-Ghozali
1.
Perilaku
Menurut Al-Ghazali sebuah perilaku terjadi karena peran
dari Junud al-Qalb atau tentara hati. Dalam diri manusia terdapat dua kelompok
Junud al-Qalb, yaitu yang bersifat fisik berupa anggota tubuh yang berperan sebagia
alat dan yang bersifat psikis. Yang bersifat psikis mewujud dalam dua hal yaitu
syhawat dan ghadlab yang berfungsi sebagai pendorong (iradah). Syahwat
mendorong untuk melakukan sesuatu (motif mendekat) dan ghadlab mendorong untuk
menghindar dari sesuatu (motif menjauh). Adapun tujuan dari perilaku tersebut
adalah untuk sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi
ke dalam hirariki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi Lawwamah (skeptik),
dan motivasi Muthmainnah (spiritualistic).
Untuk itu Al-Ghozali menekankan bahwa pendidikan Islam
harus diterapkan, ditaati dan diamalkan sebagaimana firman Allah dalam QS
Al-Zalzalah 7-8 :
فَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
7.
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya.
وَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
8. Dan
Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula.
Untuk menerapkan pendidikan Islam, manusia harus membekali
diri dengan :
1.
Iman
yang kuat dari lubuk hati yang paling dalam
2.
Ikhlas
dalam segala amal perbuatan
3.
Sabar
dalam segala ujian dan cobaan
Hal ini yang pernah di alami dan dilakukan oleh sahabat
nabi Muhammad SAW Bilal bin Rabah, ketika ia akan masuk Islam banyak
tantangan-tantangan yang dihadapi seperti kerikil-kerikil tajam yang menghujam,
dan batu-batu terjal yang menghujam dadanya serta caci maki dari musuh-musuh
bebuyutan. Tetapi ia tetap tegar mempertahankan Islam sebagai agama yang
dipeluknya, sambil mengatakan Allahu Akbar (Allah maha Agung) dan Allahu Ahad
(Allah maha Esa)
Pendidikan Islam adalah pendidikan praktek, mulai dari
membina akhlakul karimah (akhlak yang sempurna) sampai dituntut untuk menegakkan
keadilan dan kebijaksanaan, dengan kata lain bahwa pendidikan Islam bukan hanya
dengan teori atau ucapan belaka, melainkan pendidikan Islam harus dibuktikan
dan di amalkan serta direalisasikan dalam bentuk nyata melalui 5 pokok pangkal
sebagai berikut :
1.
Berulang-ulang
membaca syahadat (tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah)
2.
Menegakkan
shalat lima waktu
3.
Menunaikan
zakat
4.
Berpuasa
di bulan suci Ramadhan
5.
Pergi
haji ke Baitullah bagi yang mampu
Sekali lagi Imam Al-Ghozali dan sejumlah cendekiawan Muslim
mengutarakan bahwa pendidikan Islam berpedoman atas sabda Rasulullah
ويل لمن يعلم ولا يعلم
سبع مرات
Celakalah
orang yang berilmu tapi tidak di amalkan
اشد الناس عذابا يوم
القيامة عالم لم ينفعه الله بعلمه
Siksa
yang paling pedih bagi umat manusia pada hari kiamat ialah orang yang mempunyai
ilmu tapi tidak manfaat ilmunya.
Jadi perilaku terjadi karena peran dari Junud al-Qalb atau
tentara hati dengan tujuan untuk sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya
perilaku ini terbagi ke dalam hirarki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi
Lawwamah (skeptik), dan motivasi Muthmainnah (spiritualistic) untuk itu
pendidikan Islam harus diterapkan dan di amalkan karena banyak sekali ancaman
Allah bagi manusia yang tidak mengamalkan ajaran pendidikan Islam.
2.
Komprehensif Integral
Kom.pre.hen.sif yaitu luas dan lengkap tentang ruang
lingkup isi, in.teg.ral yaitu mengenai keseluruhannya meliputi seluruh bagian
yang perlu untuk menjadikan lengkap, utuh, bulat, sempurna, dalam pengertian
ini penulis mengartikan dengan istilah Kesempurnaan dalam karakter pendidikan
Islam, Al-Ghozali berpendapat bahwa akidah ialah yang bersandar pada
sendi-sendi Islam, karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai kesatuan
individu yang sempurna dan kekuatan yang berbeda-beda bahkan pada umumnya
manusia mempunyai jiwa , nyawa, sukma, hati nurani dan akal pikiran yang jernih
atau cemerlang.
Kemudian Al-Ghozali juga berpendapat tentang
kepribadian manusia terdapat pada pendidikan akhlakul karimah dan akidah
islamiah yang memancarkan atau memantulkan keagamaan, baik tentang kesucian
badan atau raga maupun tentang kesucian jiwa atau nyawa, sehingga kepribadian
muslim yang diinginkan adalah kepribadian yang memiliki tanggung jawab dan
tercermin dalam dirinya nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan pengertian kepribadian manusia jika dipadukan
dengan pendidikan islam ialah yang sesuai, selaras dan sepadan dengan corak
atau bentuk islam, karena pada dasarnya manusia mempunyai jiwa individu dan
jiwa universal
Sebagaimana yang pernah di utarakan oleh Salman Al-Faritsi
kepada Abi Darda sahabat Nabi SAW berkata : bahwa kepribadian manusia terkadang
dipengaruhi oleh sifat positif dan terkadang dipengaruhi oleh sifat yang
negatif, bukankan Rasululullah bersabda :
الا ان بالجسد مضغه اذا
صلحت صلح الجسد كله واذا فسدث فسد الجسد كله الا وهي القلب
Ingatlah sesungguhnya dalam jasad manusia terdapat segumpal
daging, apabila baik maka baiklah seluruh jasadnya, sebaliknya apabila rusak
maka rusaklah seluruh jasadnya termasuk hatinya (HR.Bukhari).
Disamping itu pendidikan Islam juga mencakup
pendidikan jasmani dan rohani, sekaligus untuk mendidik akal, karena
Islam menjadikan alam semesta, menjadikan kehidupan, menganjurkan pada
pemeluknya untuk menggali ilmu pengetahuan, untuk memanfaatkan akal pikiran,
untuk merenungi ayat-ayat Allah SWT, untuk untuk memikirkan kebenaran wahyu
Illahi, untuk menghayati kehidupan yang hakiki dan sebagainya (QS.Al-Hajj :46)
Dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya
daripada urat lehernya, (QS.Qaaf:16)
Maka sebenarnya kepribadian manusia menurut Al-Ghozali
adalah untuk membentuk kepribadian Islam yang istimewa, untuk mencari jati diri
manusia yang seutuhnya dan untuk membuktikan karakter yang sempurna baik sifat,
tabiat, norma, watak, akhlak maupun karakter, semuanya harus terpuji, seperti
yang dimiliki oleh Rasulullah SAW, beliau adalah seorang pemimpin yang ulung,
uswatun hasanah, teladan yang baik, politikus yang jujur, manusia pilihan dan
sebagainya.
Dengan demikian hujjatul Islam (Al-Ghozali) menekankan
kepada staf pengajar dan seorang pendidikan harus memiliki 5 kemampuan
diantaranya :
1.
Seorang
pendidik harus memilki berbagai ilmu pengetahuan yang saling berkaitan
2.
Seorang
pendidik harus memiliki ilmu yang terpuji baik ilmu agama maupun ilmu dunia
seperti ekonomi, kebudayaan, kedokteran dan sebagainya
3.
Seorang
pendidik harus mencontohkan akhlak terpuji kepada peserta didik dengan
semaksimal mungkin dan sebatas kemampuan
4.
Seorang
pendidik harus memiliki jiwa seni dan keterampilan atau kreatifitas sehingga
anak didik dapat mengembangkan bakatnya masing-masing
5.
Seorang
pendidik harus mengajurkan kepada peserta didik untuk menangani atau
memberantas buta huruf atau aksara, karena pendidikan adalah penting, sekaligus
untuk meraih angan-angan atau cita-cita yang tinggi.
Pada akhirnya imam Al-Ghozali membina dan membentuk kepada
manusia untuk menjadi seorang muslim yang mempunyai karakter yang sejati, jiwa
yang tenang dan kepribadian yang tangguh demi kebahagiaan di dunia maupun di
akhirat kelak, serta merta untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT.
Jadi dalam konsep kesempurnaan menurut Alghozali ini,
mencakup, Aqidah, kepribadian manusia dan kepribadian muslim, pendidikan
jasmani dan rohani, dan 5 syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh tenaga
pendidik, untuk menjadi seorang muslim yang mempunyai karakter yang sejati,
jiwa yang tenang dan kepribadian yang tangguh demi kebahagiaan di dunia maupun
di akhirat kelak, serta merta untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah
SWT.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Karakeristik
Pendidikan Islam adalah sifat yang khas dan berbeda dari yang lain tentang
proses bimbingan jasmani, rohani yang berdasarkan pada ajaran-ajaran
Islam dan memindahkan pengetahuan serta nilai-nilai islam untuk beramal di
dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
2.
Perilaku
terjadi karena peran dari Junud al-Qalb atau tentara hati dengan tujuan untuk
sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi ke dalam
hirarki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi Lawwamah (skeptik), dan
motivasi Muthmainnah (spiritualistic) untuk itu pendidikan Islam harus
diterapkan dan di amalkan karena banyak sekali ancaman Allah bagi manusia yang
tidak mengamalkan ajaran pendidikan Islam.
Konsep komprehensif integral atau kesempurnaan menurut
Alghozali ini, mencakup, Aqidah, kepribadian manusia dan kepribadian muslim,
pendidikan jasmani dan rohani, dan 5 syarat kemampuan yang harus dimiliki oleh
tenaga pendidik, untuk menjadi seorang muslim yang mempunyai karakter yang
sejati, jiwa yang tenang dan kepribadian yang tangguh demi kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat kelak, serta merta untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Allah SWT
B. Saran
Demikianlah
makalah mengenai intisari pendidikan karakter islam yang dapat penulis
sampaikan, penulis berharap kepada
pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukkan yang positif
demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan faedah bagi kita
semua.
DAFTAR
PUSTAKA
Abuddin Nata, Filsafat
Pendidikan Islam, (Gaya Media Pratama, Jakarta, 2005) h.212
Azyumardi Azra, Menuju
Masyarakat Madani, (Bandung Rosda Karya, 2000) h. 5
KATA
PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada
penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas yang berjudul: “Intisari Pendidikan Karakter Islam”
Penulis menyadari bahwa didalam
pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan tugas ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga
dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan
dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan
karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Matangglumpangdua, Agustus 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR
ISI ................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar
Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan
Penulisan ............................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN ............................................................................. 2
A. Pengertian
Karakter Pendidikan Islam .............................................. 2
B. Karakter
Pendidikan Islam Menurut Al-Ghozali .............................. 2
BAB
III PENUTUP ..................................................................................... 7
A. Kesimpulan
........................................................................................ 7
B. Saran
.................................................................................................. 7
DAFTAR
PUSTAKA ................................................................................... 8
No comments:
Post a Comment