30 August 2017

Makalah Kependuduk dan Lingkungan Hidup



BAB I
PENDAHULUANA

A.    Latar Belakang
Indonesia sebagai Negara berpenduduk terbesar ke-lima sesudah RRC,India, USSR dan USA, sangat merasakan betapa berat tekanan-tekanan akibatadanya masalah kependudukan yang sangat dirasakan adalah pertumbuhannyayang pesat dan penyebarannya ke seluruh wilayah yang tidak seimbang. Di samping itu, Indonesia sebagai Negara yang berkembang jugamenghadapi masalah urbanisasi penduduk ke kota-kota yang umumnya tidak memiliki lapangan pekerjaan, sehingga pemanfaatan SDA semakin diperluas yangakhirnya menimbulkan berbagai masalah lingkungan hidup.Dari hasil sensus penduduk tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia adalah179,4 juta. Berarti Indonesia termasuk negara terbesar ke tiga di antaranegaranegara yang sedang berkembang setelah Gina dan India.Dibanding dengan jumlah sensus tahun 1980 maka akan terlihat peningkatan penduduk Indonesiarata-rata1,98% pertahun. Berdasarkan hasil proyeksi penduduk, jumlah penduduk Indonesia padatahun 1995 sebanyak 195,3 juta jiwa. Bila dilihat dari luas Wilayah pada peta penyebaran penduduknya terlihat tidak merata di 27 propinsi. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1990 sekitar 60% penduduk tinggal di pulau Jawa, padahal luas pulau Jawa hanya 7% dari luaswilayah Indonesia. Dilain pihak pulau Kalimantan yang luas wilayahnya hanyaditempati oleh 5% dari jumlah penduduknya
 Kondisi tersebut menunjukan bahwa kepadatan penduduk Indonesia tidak seimbang. Kondisi tersebut memerlukan upaya pemerataan dan upaya tersebut telah dilaksanakan melalui program transmigrasi dan gerakan kembali ke Desa. Dilihat dari tingkat pertambahan Penduduknya Indonesia masih tergolong tinggi, hal ini bila tidak diupayakan pengendalianya akan menimbulkan banyak masalah. Masalah lingkungan hidup (environmental problems) akhir-akhir ini telah dijadikan isu global terutama dua dekade terakhir sehingga baik pemerintah maupun masyarakat di Negara-negara maju yang sedang berkembang telah memberikan perhatian yang serius pada masalah tersebut. Dunia semakin menyadari bahwa eksploitasi SDA (natural resources) yang hanya berorientasi ekonomi tidak hanya membawa efek positif tetapi juga membawa efek negatif.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah sikap manusia terhadap kependudukan dan lingkungan hidup ?
2.      Tindakan apa yang harus di tempuh dalam mengatasi kependudukan dan lingkungan hidup ?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahi tentang Pengertian Kependudukan dan Lingkungan Hidup
2.      Untuk mengetahui tentang Sikap Masyarakat Terhadap Kependudukan Dan Lingkungan



BAB II
PEMBAHASANA

A.    Pengertian Kependudukan
Sampai kini belum ada orang yang tahu dengan tepat sejak kapan manusia pertama mendiami bumi ini, orang hanya mampu menaksir sejak kapan manusia mampu membuat alat-alat batu, yang dikenal sebagai zaman batu. Pada zaman itusekitar 8.000-7.000 tahun sebelum Isa Al-Masih, diperkirakan jumlah penduduk  bumi antara 5-10 juta orang (IKIP, 1988 : 46).Dalam determinants and consequens of population growth (united nation, New York, 1953), disebutkan bahwa manusia telah mendiami ini sejak 100.000tahun yang lalu. Pertumbuhan penduduk sangat lambat karena tingginya angkakematian bayi dimana pengadaan makanan merupakan faktor utama membatasi pertumbuhan penduduk pada zaman prasejarah karena pengolahan lahan pertanianyang sangat primitif (1988). Barulah antara 1.000-300 tahun sebelum Isa Al-Masih terjadi perbaikan yang berarti dalam bidang pertanian yang ditandai dengan penggunaan sungai Nil di Mesir di lembah sungai Tigris dan sungai Eufrhat padakerajaan Babylonia (Iraq), lembah sungai Kuning (yang tse kiang) di Tiongkok,lembah sungai Indus di India. Di daerah-daerah tersebutlah muncul peradabankuno dimana pertambahan penduduk berlangsung dengan cepat.Pada masa kehidupan nabi Isa a.s. penduduk dunia diperkirakan 200-300 juta jiwa dan pada zaman kerajaan Romawi. Kerajaan tersebut mempunyai penduduk 50-55 jiwa sedang sebagian besar Amerika, Eropa Utara, lautan pasifik,dan Asia bagian Utara masih jarang sekali penduduknya (1988).
Data tersebut diatas masih merupakan perkiraan, belum pernah diadakan sensus. Baru pada tahun 1650 diadakan untuk pertama kalinya studi tentang penduduk, meskipun sangat sederhana dan tidak meneliti secara menyeluruh, perhitungannya masih terpusat di Eropa Saja.Pada tahun 1922, A.M. Carr-Sunders menerbitkan bukunya yang berjudul³The Population Problem: A study in Evolution, telah membuat taksiran jumlah penduduk di seluruh dunia, di Eropa termasuk Uni Sovyet, Amerika Utara, pulau- pulau di lautan pasifik, di Asia, Amerika Latin, dan Afrika pada tahun 1650, 1750,1850 dan pada tahun 1900. Kemudian PBB membuat taksiran sejak 1920 sampaisekarang di daerah-daerah seperti di sebutkan diatas.DR. RK. Sembiring (1985 : 3), menyebutkan, jika penduduk dunia terus bertambah dalam kira-kira tujuh abad lagi, maka hanya ada tempat untuk duduk di planet bumi ini.

B.     Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup berasal dari kata ³lingkungan dan hidup´ dalam kamus besar  bahasa Indonesia yang di susun oleh tim penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa terbitan Balai Pustaka, 1984, lingkungan diartikan sebagaidaerah (kawasan dan sebagainya), sedang lingkungan alam diartikan sebagaikeadaan (kondisi, kekuatan) sekitar, yang mempengaruhi perkembangan dantingkah laku organisme.
Pengertian lingkungan hidup menurut pakar-pakar lingkungan yaitu :
a)      Otto Soemarwoto, seorang pakar lingkungan terkemuka mendefinisikan lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalamruang yang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan (Soemarwoto,1977:30).
b)      ST. Munadjat Danusaputro, mengartikan lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan tingkah perbuatannya,yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi hidupdan kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya (Danusaputro, 1980:67).
c)      A.L.Slamet Ryadi, menyatakan bahwa lingkungan hidup adalah suatu ilmuyang mampu menerapkan berbagai disiplin (fragmen berbagai ilmu dasar)melalui pendekatan ekologi terhadap masalah lingkungan hidup yangdiakibatkan karena aktifitas manusia sendiri (Ryadi, 1981:11).
d)     Kondrad Buchwald, dalam (Kaslan A. Thohir, 1991:3) mangatakan, istilah³lingkungan´ selalu mengandung dua cirri yaitu :
ü  Selalu dikaitkan dengan unsur-unsur atau kesatuan-kesatuan yang hidup.
ü  Kekomplekan dari unsur-unsur yang berkaitan satu sama lain secara timbal balik atau searah, sehingga terjadi suatu jaringan hubungan atau relasi antaraunsur-unsur baik yang mati maupun yang hidup yang terdapat dalam lingkunganmanusia

1.      Unsur-Unsur Lingkungan Hidup
NTH.Siahaan, merumuskan sebagai berikut :1. Semua benda berupa : manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, organisme, tanah,air, udara, rumah, sampah, mobil, angin, dan lain-lain yang keseluruhannyadisebut materi sedangkan satuan-satuannya disebut komponen.2. Daya yang disebut energi3. Keadaan, disebut juga kondisi atau situasi4. Prilaku / tabiat5. Ruang, yaitu wadah berbagai komponen berada6. Proses interaksi, disebut juga saling mempengaruhi atau biasa pula disebut jaringan kehidupan (Siahaan, 1987:3).Materi ialah segala sesuatu yang ada pada suatu tempat tertentu dan waktutertentu pula. Menurut pendapat tradisional semua benda terdiri empat macamyaitu api, air, tanah dan udara (Husein, 1992:8)Dalam perkembangan ilmu pengetahuan, 4 unsur tersebut tidak dapat bertahan untuk sebagai zat tunggal. Api bukan materi melainkan gejala panas,atau gejala cahaya. Tanah merupakan campuran berbagai unsur dan zat persenyawa. Air terbentuk dari persenyawa zat hidrogen dan oksigen. Udaramerupakan bermacam-macam gas, antara lain ialah gas hidrogen dan oksigen (H.Prawiro, 1988:12-13).
Energi dan materi memiliki hubungan yang erat sekali. Untuk memperolehmateri, orang harus makan. Dengan makanan tersebut timbullah energi yang memungkinkan dilakukannya aktivitas. Energi atau daya ialah sesuatu yang memberikan kemampuan untuk menjalankan sesuatu (aktivitas). Dalam alamsemesta ini sarat dengan energi yang mengejewantah dalam berbagai bentuk seperti cahaya dan radiasi lain, panas, daya gerak, daya potensial, daya kimia, danlain-lain.Ruang adalah tempat atau wadah komponen-komponen lingkungan hidup.Oleh karena itu, dimana terdapat komponen lingkungan hidup, berarti disituterdapat ruang atau wadah. Ruang atau wadah yang berada disekitar komponen lingkungan hidup itu mempunyai interaksi yang kuat yang merupakan satukesatuan antara komponen dan ruang atau wadahnya tersebut. Dengan demikianruang atau wadah adalah tempat berlangsungnya ekosistem antara komponenlingkungan dan ruang yang ditempatinya.Keadaan tersebut juga kondisi atau situasi. Keadaan memiliki ragam-ragamyang satu sama lain ada yang membantu kelancaran berlangsungnya proseskehidupan lingkungan, ada yang merangsang makhluk-makhluk untuk melakukansesuatu, ada pula yang mengganggu berprosesnya interaksi lingkungan dengan baik.

2.      Pembagian lingkungan hidup
L.L. Bernard dalam bukunya Introduction to Social Phychology, membagi lingkungan atas 4 macam yaitu :
1.      Lingkungan fisik atau organik, yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik dan fisio-grafis seperti tanah, udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak.
2.      Lingkungan biologi atau organik yaitu segala sesuatu yang bersifat biotis berupa mikro organisme, parasit, hewan, tumbuh-tumbuhan, termasuk jugalingkungan pranata dan proses-proses biologi seperti reproduksi, pertumbuhan.
3.      Lingkungan sosial, yang terdiri dari fisio-sosial yang meliputi: kebudayaan materiil, seperti peralatan, senjata mesin, gedung-gedung dan lain-lain; lingkungan bio-sosila manusia dan bukan manusia yaitu manusia dan interaksinya terhadap sesamanya dan tumbuhan beserta hewan domestic damsemua bahan yang digunakan manusia yang berasal dari sumber organik. Lingkungan psiko-sosial yaitu yang berhubung dengan tabiat batin manusia seperti sikap, pandangan, keinginan. Hal ini terlihat melalui kebiasaan, agama, ideologi, bahasa, dan lain-lain.
4.      Lingkungan komposit yaitu lingkungan yang diatur secara instansional, berupa lembaga-lembaga masyarakat baik yang terdapat didaerah perkotaan, maupun di daerah pedesaan.



C.    Sikap Masyarakat Terhadap Kependudukan Dan Lingkungan
1.      Pandangan Masyarakat
Sejak dicetuskan 30 tahun lalu, hari bumi dijadikan simbol kebangkitanmasyarakat sipil melawan pihak penguasa yang kurang arif dalam memperlakukan lingkungan hidup sehingga ditetapkanlah tanggal 22 April 1970
sebagai hari bumi. Timbullah pertanyaan, seandainya tidak ada Hari Bumi tersebut apakah umat manusia atau penduduk bumi tidak akan berusaha melestarikan lingkungan hidup? Jawabannya! Tentu tidak. Penetapan tanggal 22April 1970 itu merupakan refleksi keprihatinan seorang senator Amerika Serikat,Gaylord Nelson, terhadap semakin menurunnya kualitas lingkungan hidup(Kompas, 2000 : 7), Nelson menyebut kebangkitan masyarakat sipil itu sebagai Ledakan akar rumput yang sangat mencengangkan. Menurut analisis ledakan itumuncul karena bergabungnya generasi pemrotes tahun 1960-an yang sebagian besar pelajar, mahasiswa, dan sarjana yang dikenal sebagai motor gerakan anti perang dan pembela hak sipil yang radikal.

2.      Pandangan Masyarakat Timur
Umat manusia harus menyadari bahwa bumi tempat berpijak memiliki keterbatasan daya tamping baik dari segi daya yang dimilikinya maupun dari segimateri yang dikandungnya.Memperhatikan jumlah penduduk yang terus meningkat hingga memasukiabad ke-21, masyarakat jangan terpaku pada jumlah peduduk yang semakin bertambah, tetapi perhatian itu terutama lebih di fokuskan pada kebutuhan yangdiperlukan manusia yang berlipat ganda. Menurut Otto Soemarwato(kompas,200:4) manusia terlalu arogan dalam memanfaatkan daya yang dimiliki bumi. Padahal manusia pendatang baru di bumi, nenek moyang manusia tertuamuncul baru sekitar 3 juta tahun yang lalu. Manusia dikatakan modern adalahhasil proses evolusi, seperti halnya mahluk hidup lainnya, manusia berinteraksi dengan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, maka setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan hidup sangat berpengaruh pada kehidupan manusia, padahal manusia ingin hidup sejahtera.Pada hakekatnya, untuk membina kesejah teraan hidup manusia memerlukan4 macam kebutuhan hidup yaitu: pangan, sandang, papan dan pendidikan. Untuk mencapai semua itu manusia memanfaatkan ataupun mengeksploitasi alamsekitar, dalam hal inilah, sebagian besar penduduk bumi masih mempunyai kecenderungan berprilaku yang membawa akibat penurunan kualitas ataukerusakan alam sekitar. Karena tanpa menyadari manusialah yang membutuhkan lingkungan bukan lingkungan yang membutuhkan manusia, tanpa lingkungan manusia tidak akan bisa mempertahankan dan melestarikan / melangsukan kehidupannya (Otto Soemarwoto,1985)

3.      Pandanagan Masyarakat Barat
Sikap dan perilaku kelompok masyarakat modern (barat) berfalsafah hidup bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi harus di kembangkan secara maksimaldan berupaya menghasilkan penemuan-penemuan batu untuk mengubah dan menguasai kebutuhan manusia.Konsep yang datang dari barat adalah adanya pandangan ³manusia lawanalam´ atau ³manusia penakluk alam´ (1989). Konsep ini mendasari pelaksanaan hubungan antara manusia dengan alam lingkungannya selama berabad-abad. Konsep ini seakan-akan menjadi dasar falsafah sekuler sejarah. Dalam falsafah ini jalan peradaban manusia dapat dilihat sebagai gerakan suatu evolusi dan waktumanusia harus tunduk pada dan atur oleh alam sampai ketitik terjadi kebalikannyadan manusia mengatur alam lingkungannya.
Dalam Geneses I: 20-28 diadakan perbedaan antara tindakan Tuhan Yang Maha Esa terhadap manusia itu sendiri. Pada semua makhluk hidup di anjurkan untuk berkembang biak, begitu pula pada manusia, namun manusia harus menguasai laut, daratan dan angkasa. Disamping itu juga mereka juga patuh menguasai lingkungannya dengan mahluk hidup yang bergerak diatasnya,hinggga akhirnya tanpa sadar manusia mengalami kritis kehancuran alam, pencemaran air, tanah dan udara, pembuatan senjata nuklir, pengrusakanhutan.(Wardhana 1999).

4.      Pandangan Agama
Manusia denga lingkungannya merupakan satu kesatuan ³suatu sistem, manusia dengan lingkunganya saling berintraksi, manusia dengan sistemsosialnya (social system) pada satu sisi dapat mempengaruh oleh ekosistem(ecosystem) dan pada sisi lain lingkungan dan ekosistemnya juga dapatmempengaruhi dan di pengaruhi oleh sistem sosial dari manusia tersebut (A.TerryRambo,1983)Agama memandang, sejak permulaan perciptaan lingkungan (bumi) oleh pencipta-Nya telah dinyatakan dan di peringatkan bahwa ³Allah menjadikan bumidan langit dan segala isinya adalah untuk keselamatan ummat manusia, walaupunumat sedikit di antara mereka yang bersyukur´(QS, Al-Mukmin:64 Al-Baqarah:29 ;Al- Araf:10;dan Al- Hijr:19-20). Agama mengajarkan bahwalingkungan harus dikelolah sesuai dengan kebutuhan manusia, karena alam diciptakan Allah untuk kemaslahatan ummat manusia,tetapi hanya sampai batastertentu.

5.      Upaya Mengatasi Krisis Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Sogiran (1983), menjelaskan bahwa manusia berinteraksi dengan lingkungannya, manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya dan juga di pengaruhi oleh lingkungannya. Dalam usaha menjaga kelangsungan hidupnya, manusia berusaha menyatakan sumber-sumber alam yang ada dengan pengolaanyang baik.James G, Lovelok (1984) menyarankan bagaimana cara pengolaan air kawat. Salah satu cara yang bijaksana pada saat ini adalah dengan membuat waduk-waduk pada daerah aliran sungai (DAS), sehingga energi potensial yangterkandung dalam air tidak langsung terbuang ke laut, tanah-tanah yang tandusdapat di hijaukan kembali atau di buat lahan pertanian, pertanahan, perikanan,kehutanan dan kombinasi dari kegiatan usaha tersebut, yang telah di kenal sebagaiagroforesti.Soeryaatmadjan (1987) menyatakan, bahwa perlu pengembangan IPTEK untuk menyatakan kembali hasil buangan, agar sampah-sampah berasal dari perkotaan dapat di manfaatkan kembali, misalnya untuk rabuk (kompas), tenagalistrik dan sebagainya. Kotoran ternak selain untuk pupuk dapat di gunakan untuk  biogas. Model pengembangan ogroforesti di Cina sejak tahun 1049, ternyatamemberikan hasil yang mengembirakan termasuk Jerman dalam pengolaan hutanmasa depan.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Infomasi sejarah menunjukan bahwa pertambahan penduduk di Negara- Negara berkembang jauh lebih cepat dari pada Negara-negara maju. Resiko yang ditanggung oleh bumi yang diliputi keterbatasan penyediaan kebutuhan manusia yang kian meningkat secara tajam, dan timbulnya akibat degradasi alam sekitar walaupun lingkungan hidup, di lain pihak, tuntutan manusia akan pangan, sandang, papan dan pendidikan telah memberikan derita dan beban kepada bumi yang makin berat. Sedang tuntutan manusia akan lingkungannya yang baik, justru lingkungan memberikan tuntutan balik kepada manusia akan lingkungan dan pencapaian tuntutan pada suatu lingkungan kehidupan yang nyaman.

B.     Saran-saran
Dalam rangka mengatasi kepadatan penduduk yang berimplikasi semakin tingginya jumlah kemiskinan, dalam perhitungan angka statistik, baik nasional maupun regional, perlu adanya kesadaran baru bahwa persoalan kependudukan dan kemiskinan bukan menjadi tanggung jawab sekelompok atau segolongan, bahkan selama ini ada kesan yang kuat disebagian masyarakat bahwa hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah. Paradigma berakhir seperti ini tidak lagi sesuai dengan fasilitas yang ada sekarang, maka perlu ada paradigma baru yang berfikir bahwa masalah kependudukan dan kemiskinan menjadi tanggung jawab bersama bagi semua komponen, baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pengusaha, para politisi, para akademis, dan lain-lain karena kedua komponen tersebut sangat terkait dengan kehidupan ekonomi, politik, hukum, sosial budaya yang penekanannya kepada kesejahteraan masyarakat, yang sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas yang berjudul: “Kpendudukan Dan Lingkungan Hidup”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan tugas ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan tugas ini. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.




Matangglumpangdua, 01 Juni 2014


Penulis






DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ...............................................................................   i
DAFTAR ISI ..............................................................................................   ii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................   1
A.    Latar Belakang ................................................................................   1
B.     Rumusan Masalah ...........................................................................   2
C.     Tujuan Penulisan .............................................................................   2
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................   3
A.     Pengertian Kependudukan .............................................................   3
B.     Lingkungan Hidup ..........................................................................   4
C.     Sikap Masyarakat Terhadap Kependudukan Dan Lingkungan ......   7
BAB III PENUTUP ...................................................................................   10
A.    Kesimpulan .....................................................................................   10
B.     Saran ...............................................................................................   10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................   11


1 comment: