BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Semangka
merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat karena buah ini
memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara bagi petani,
budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena produktivitasnya
tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan teknologi semakin
berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus
meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran buah semangka juga
semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah banyak dibudidayakan
varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini semakin digemari
masyarakat.
Kegiatan usaha membudidayakan tanaman semangka ini
dilakukan karena materi dan teknik yang di butuhkan untuk melakunan
usaha tersebut cukup mudah.
B. Tujuan
a.
Untuk
memahami atau mengetahui tetang semangka serta Syarat-Syarat Tumbuh Semangka
b.
Untuk
memahami tentang pedoman teknis budidaya
serta teknik Penanaman
c.
Untuk
memahami tentang pedoman pemangkasan serta Pengendalian hama / penyakit dan Panen
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tanaman Semangka
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh
masyarakat karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya
mudah. Sementara bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup
besar karena produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat.
Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya
adaptasi semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan
ukuran buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah
banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini
semakin digemari masyarakat.
Semangka atau tembikai (Citrullus
lanatus, suku ketimun-ketimunan atau
Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun
di Afrika bagian
selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae),
melon (Cucumis
melo) dan ketimun
(Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar
atau dibuat jus. Biji semangka yang
dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya
(kotiledon)
sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus
tanaman ini merambat namun ia tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak
dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter. Daunnya
berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter
3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki
dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari
(stamen), dan bunga banci/hermafrodit,
yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari
adanya bakal buah (ovarium) di
bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat
atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging
buahnya yang berair berwarna merah atau kuning. Tanaman ini cukup tahan
akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.
Buah semangka adalah merupakan buah segar yang sangat
digemari oleh semua golongan umur (orang dewasa / anak-anak) yang dapat dimakan
langsung (sering juga disebut buah meja). Buah semangka yang rasanya manis
banyak mengandung Vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan juga
semangka banyak mengandung air sebagai pelepas dahaga.
No
|
Kandungan Gizi
|
Nilai Satuan
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
|
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Niacin
Serat
Air
|
28,00 Kal
0,10 g
0,20 g
7,20 g
6,00 mg
7,00 mg
0,20 mg
50,20 Si
0,02 mg
0,03 mg
7,00 mg
0,20 g
0,50 g
92,10 g
|
Disamping itu juga tanaman semangka
mudah diusahakan dengan umur yang pendek, mudah pemasarannya dan tahan lama di
simpan.
B.
Syarat-Syarat Tumbuh Semangka
Tanaman semangka dapat tumbuh pada
semua jenis tanah dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a.
Tanah gembur
b.
PH 6 – 7
c.
Ketinggian 0 – 1.000 m
dpl
d.
Tanaman yang baik pada
Bulan April – Mei (kemarau)
C. Pedoman Teknis Budidaya
1. Pembibitan
a)
Penyiapan Media Semai
Ø
Siapkan
Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang
untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga
kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
Ø
Campurkan
tanah halus (telah diayak) 2 bagian atau 2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang
matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian atau 1 ember, TSP (± 50 gr)
yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah
dikembangbiakkan dalam pupuk kandang (1-3 kg) .Masukkan media semai ke dalam
polybag kecil 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.
b) Teknik Perkecambahan Benih
Benih
dimasukkan ke dalam kain lalu diikat, kemudian direndam dalam ramuan : 1 liter
air hangat suhu 20-250C + 1 sendok POC NASA (direndam 8-12 jam). Benih dalam
ikatan diambil, dibungkus koran kemudian diperam 1-2 hari. Jika ada yang
berkecambah diambil untuk disemaikan dan jika kering tambah air dan dibungkus
kain kemudian dimasukkan koran lagi.
c) Semai Benih dan
Pemeliharaan Bibit
Ø Media semai disiram air bersih secukupnya. Benih
terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam
polybag sedalam 1-1,5 cm.
Ø Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena
sinar matahari penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah satu
ujung/pinggirnya terbuka.
Ø Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit,
dilakukan rutin setiap 3 - 4 hari sekali. Penyiraman 1-2 kali sehari. Pada umur
12-14 hari bibit siap ditanam.
Sebaiknya tanah dioleh dengan cara
dibajak / dicangkul sebaik mungkin, dan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 3 m
dan panjang sesuai keadaan tanah, jarak antar bedengan 40 cm. Tanaman
semangka juga dapat ditanam tanpa olah tanah (TOT) dengan penyemprotan memakai
Herbisida, cukup digemburkan lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 20 cm, lubang
dibiarkan terbuka 2 – 3 hari.
2. Pengolahan
Media Tanam
v Pembukaan Lahan
Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan.
Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.
v Pembentukan Bedengan
Lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan minimum 20 cm.
v Pengapuran
Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan
150-200 kg dolomit , pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6
dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
v Pemupukan Dasar
Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan
kurang lebih seminggu sebelum tanam. Pupuk
anorganik berupa TSP (200 kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).
D. Teknik
Penanaman
Pada teknik penanaman semangka perawatan atau pemeliharaan tanaman harus dilakukan secara
rutin semenjak setelah selesai penanaman hingga buah semangka dipanen.
Upaya pemeliharaan yang harus dilakukan antara lain penyulaman, pemangkasan dan
pembentukan tajuk, sanitasi lahan dan pengairan, pemupukan susulan,
pemeliharaan buah, serta pengendalian hama penyakit tanaman.
v
Penyulaman
Penyulaman paling lambat dilakukan
pada umur 3 hari setelah tanam (HST) sampai dengan umur tanaman 10 hari.
Tanaman yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan
pertumbuhan tidak seragam dan akan berpengaruh terhadap perawatan tanaman serta
pengendalian hama penyakit.
v
Pemangkasan
Dan Pembentukan Tajuk Tanaman Semangka
Pemangkasan merupakan kegiatan membuang cabang yang tidak produktif
untuk membentuk percabangan optimum. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan
pertumbuhan tanaman, menjamin proses produksi berlangsung maksimal, menekan
resiko serangan hama penyakit, serta merangsang tumbuhnya tunas-tunas
produktif.
Pada umur 10-12 HST tanaman semangka
mulai membentuk 5-6 helai daun sejati. Tahap ini merupakan waktu yang sangat
baik untuk melakukan pemangkasan bentuk. Pemotongan titik tumbuh dilakukan
dengan menggunting sekitar 2 cm bagian paling pucuk dengan gunting yang dicelup
larutan fungisida. Tujuan pencelupan gunting ke dalam larutan fungisida untuk
menghindari infeksi penyakit setelah pemotongan, terutama serangan cendawan.
Sisa pemotongan jangan sampai berserakan di lahan karena berpotensi menjadi
penular penyakit, sisa potongan tersebut harus dikumpulkan dan dimusnahkan
segera setelah kegiatan pemangkasan selesai. Pemangkasan pucuk atau titik
tumbuh jangan sampai terlambat karena dampaknya justru menjadi kurang
produktif.
Tunas baru akan muncul 4-5 hari
setelah pemotongan pucuk. Setelah tunas baru membentuk 4-5 ruas, lakukan
pemilihan 3 tunas yang pertumbuhannya cepat dan seragam, untuk terus dipelihara
menjadi tunas produktif. Ketiga tunas
produktif tersebut diatur membentuk huruf W dengan jarak antar cabang 15-20 cm,
arahkan menjalar sesuai arah kemiringan bedengan. Tunas atau cabang yang tidak
terpilih dipotong menggunakan gunting yang dicelup ke dalam larutan fungisida.
Sisa potongan tunas tersebut dikumpulkan dan segera dimusnahkan.
Agar hasil fotosintesi tidak
digunakan untuk membentuk tunas tidak produktif, maka seluruh cabang sekunder
di bawah ruas atau daun ke-14 dipotong, sebaiknya proses pemotongan dilakukan
secara periodik.
E.
Pemangkasan
Untuk
mendapatkan buah yang besar dan produksi tinggi tanaman semangka membutuhkan
pemangkasan. Pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman mulai bercabang,
biasa tanaman semangka pada ruas pertama bercabang sampai mencapai 4 cabang,
peliharalah 1 – 2 cabang yang benar-benar sehat sedang cabang yang kurang sehat
agar dibuang, dan selanjutnya pemangkasan dilanjutkan dengan membuang cabang-cabang
yang tumbuh pada tunas utama yang dipelihara hingga menjelang keluarnya putik
buah yang pertama, untuk mendapatkan kualitas buah yang baik usahakan buah
pertama dibuang, pelihara buah kedua dan ketiga.
F.
Pengendalian Hama / Penyakit
Biasanya hama yang sering menyerang
tanaman semangka (yang diserang daun) yaitu hama kumbang Caccinelid ( Sinharmonia Octamaculta ) atau
bahasa daerahnya disebut Koronang, binatangnya kecil berwarna merah kekuningan,
kadang bulat berbintik hitam.
Pengendalian dengan penyemprotan
menggunakan Insektisida Sevin 85 S, Dursban, Bayrusil dengan dosis 2 CC/Liter
air.
Penyakit yang menyerang tanaman
semangka biasanya jenis cendawan antara lain :
ü - Fusarium Wit : Maneb
80%, Difolatan 80%, Dilsene M 74%
ü - Anthracuose : Propined
70%, Mancozeb 80%, Dithane M-45
ü - Powdery Mildew : Karathane 37,4%; Benlate50%,Marestan 25%
G. Panen
Tanaman semangka sudah dapat dipanen
pada umur 60 – 70 hari setelah tanam.
Tanda-tanda buah sudah tua / masak
sebagai berikut :
Ø Buah dipukul dengan tangan bunyinya berat
Ø Tangkai buah berubah coklat
Ø Kulit buah di bawah putih berubah menjadi kuning
Ø Saluran yang berada pada ketiak daun pada tangkai buah sudah
mengering
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat
karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara
bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena
produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan
teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi
semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran buah
semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah banyak
dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini semakin
digemari masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Kenapa daftar pustaka nya gak ada
ReplyDeleteKenapa daftar pustaka nya gak ada
ReplyDeleteDaftar isinya manaa? sama kata pengantar juga kok gaada sih
ReplyDelete