06 September 2017

makalah Budidaya tanaman semangka



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini semakin digemari masyarakat.
Kegiatan usaha membudidayakan tanaman semangka ini dilakukan karena materi dan  teknik  yang di butuhkan untuk melakunan usaha tersebut cukup mudah.

B.   Tujuan
a.    Untuk memahami atau mengetahui tetang semangka serta Syarat-Syarat Tumbuh Semangka
b.    Untuk memahami tentang  pedoman teknis budidaya serta teknik Penanaman
c.    Untuk memahami tentang  pedoman pemangkasan serta  Pengendalian hama / penyakit dan Panen


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Tanaman Semangka

Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini semakin digemari masyarakat.
Semangka atau tembikai (Citrullus lanatus, suku ketimun-ketimunan atau Cucurbitaceae) adalah tanaman merambat yang berasal dari daerah setengah gurun di Afrika bagian selatan. Tanaman ini masih sekerabat dengan labu-labuan (Cucurbitaceae), melon (Cucumis melo) dan ketimun (Cucumis sativus). Semangka biasa dipanen buahnya untuk dimakan segar atau dibuat jus. Biji semangka yang dikeringkan dan disangrai juga dapat dimakan isinya (kotiledon) sebagai kuaci.
Sebagaimana anggota suku ketimun-ketimunan lainnya, habitus tanaman ini merambat namun ia tidak dapat membentuk akar adventif dan tidak dapat memanjat. Jangkauan rambatan dapat mencapai belasan meter. Daunnya berlekuk-lekuk di tepinya. Bunganya sempurna, berwarna kuning, kecil (diameter 3cm). Semangka adalah andromonoecious monoklin, yaitu memiliki dua jenis bunga pada satu tumbuhan: bunga jantan, yang hanya memiliki benang sari (stamen), dan bunga banci/hermafrodit, yang memiliki benang sari dan putik (pistillum). Bunga banci dapat dikenali dari adanya bakal buah (ovarium) di bagian pangkal bunga berupa pembesaran berbentuk oval.
Buah semangka memiliki kulit yang keras, berwarna hijau pekat atau hijau muda dengan larik-larik hijau tua. Tergantung kultivarnya, daging buahnya yang berair berwarna merah atau kuning. Tanaman ini cukup tahan akan kekeringan terutama apabila telah memasuki masa pembentukan buah.
Buah semangka adalah merupakan buah segar yang sangat digemari oleh semua golongan umur (orang dewasa / anak-anak) yang dapat dimakan langsung (sering juga disebut buah meja). Buah semangka yang rasanya manis banyak mengandung Vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan juga semangka banyak mengandung air sebagai pelepas dahaga.
No
Kandungan Gizi
Nilai Satuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
Kalori
Protein
Lemak
Karbohidrat
Kalsium
Fosfor
Besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin C
Niacin
Serat
Air
    28,00   Kal
      0,10   g
      0,20   g
      7,20   g
      6,00   mg
      7,00   mg
      0,20   mg
    50,20   Si
      0,02   mg
      0,03   mg
      7,00   mg
      0,20   g
      0,50   g
    92,10   g

Disamping itu juga tanaman semangka mudah diusahakan dengan umur yang pendek, mudah pemasarannya dan tahan lama di simpan.

B.   Syarat-Syarat Tumbuh Semangka
Tanaman semangka dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a.    Tanah gembur
b.    PH 6 – 7
c.    Ketinggian 0 – 1.000 m dpl
d.   Tanaman yang baik pada Bulan April – Mei (kemarau)

C.  Pedoman Teknis Budidaya
1. Pembibitan
a)    Penyiapan Media Semai
Ø  Siapkan Natural GLIO : 1-2 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-50 kg pupuk kandang untuk lahan 1000 m2. Diamkan + 1 minggu di tempat teduh dengan selalu menjaga kelembabannya dan sesekali diaduk (dibalik).
Ø  Campurkan tanah halus (telah diayak) 2 bagian atau 2 ember (volume 10 lt), pupuk kandang matang yang telah diayak halus sebanyak 1 bagian atau 1 ember, TSP (± 50 gr) yang dilarutkan dalam 2 tutup POC NASA, dan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang (1-3 kg) .Masukkan media semai ke dalam polybag kecil 8x10 cm sampai terisi hingga 90%.
b)   Teknik Perkecambahan Benih
Benih dimasukkan ke dalam kain lalu diikat, kemudian direndam dalam ramuan : 1 liter air hangat suhu 20-250C + 1 sendok POC NASA (direndam 8-12 jam). Benih dalam ikatan diambil, dibungkus koran kemudian diperam 1-2 hari. Jika ada yang berkecambah diambil untuk disemaikan dan jika kering tambah air dan dibungkus kain kemudian dimasukkan koran lagi.
c)    Semai Benih dan Pemeliharaan Bibit
Ø  Media semai disiram air bersih secukupnya. Benih terpilih yang calon akarnya sudah sepanjang 2-3 mm, langsung disemai dalam polybag sedalam 1-1,5 cm.
Ø  Kantong persemaian diletakkan berderet agar terkena sinar matahari penuh. Diberi perlindungan plastik transparan, salah satu ujung/pinggirnya terbuka.
Ø  Semprotkan POC NASA untuk memacu perkembangan bibit, dilakukan rutin setiap 3 - 4 hari sekali. Penyiraman 1-2 kali sehari. Pada umur 12-14 hari bibit siap ditanam.

Sebaiknya tanah dioleh dengan cara dibajak / dicangkul sebaik mungkin, dan dibuat bedengan dengan ukuran lebar 3 m dan panjang sesuai keadaan tanah, jarak antar bedengan 40 cm. Tanaman semangka juga dapat ditanam tanpa olah tanah (TOT) dengan penyemprotan memakai Herbisida, cukup digemburkan lubang tanam dengan ukuran 40 x 40 x 20 cm, lubang dibiarkan terbuka 2 – 3 hari.

2. Pengolahan Media Tanam
v Pembukaan Lahan
Pembajakan sedalam + 30 cm, dihaluskan dan diratakan. Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.
v Pembentukan Bedengan
Lebar bedengan 6-8 m, tinggi bedengan minimum 20 cm.
v Pengapuran
Penggunaan kapur per 1000 m2 pada pH tanah 4-5 diperlukan 150-200 kg dolomit , pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit dan pH >6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.

v Pemupukan Dasar
Pupuk kandang 600 kg/ha, diberikan pada permukaan bedengan kurang lebih seminggu sebelum tanam.      Pupuk anorganik berupa TSP (200 kg/ha), ZA (140 kg/ha) dan KCl (130 kg/ha).

D.  Teknik Penanaman
Pada teknik penanaman semangka perawatan atau pemeliharaan tanaman harus dilakukan secara rutin semenjak setelah selesai penanaman hingga  buah semangka dipanen. Upaya pemeliharaan yang harus dilakukan antara lain penyulaman, pemangkasan dan pembentukan tajuk, sanitasi lahan dan pengairan, pemupukan susulan, pemeliharaan buah, serta pengendalian hama penyakit tanaman.
v Penyulaman
Penyulaman paling lambat dilakukan pada umur 3 hari setelah tanam (HST) sampai dengan umur tanaman 10 hari. Tanaman yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam dan akan berpengaruh terhadap perawatan tanaman serta pengendalian hama penyakit.
v Pemangkasan Dan Pembentukan Tajuk Tanaman Semangka
Pemangkasan merupakan  kegiatan membuang cabang yang tidak produktif untuk membentuk percabangan optimum. Kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan pertumbuhan tanaman, menjamin proses produksi berlangsung maksimal, menekan resiko serangan hama penyakit, serta merangsang tumbuhnya tunas-tunas produktif.
Pada umur 10-12 HST tanaman semangka mulai membentuk 5-6 helai daun sejati. Tahap ini merupakan waktu yang sangat baik untuk melakukan pemangkasan bentuk. Pemotongan titik tumbuh dilakukan dengan menggunting sekitar 2 cm bagian paling pucuk dengan gunting yang dicelup larutan fungisida. Tujuan pencelupan gunting ke dalam larutan fungisida untuk menghindari infeksi penyakit setelah pemotongan, terutama serangan cendawan. Sisa pemotongan jangan sampai berserakan di lahan karena berpotensi menjadi penular penyakit, sisa potongan tersebut harus dikumpulkan dan dimusnahkan segera setelah kegiatan pemangkasan selesai. Pemangkasan pucuk atau titik tumbuh jangan sampai terlambat karena dampaknya justru menjadi kurang produktif.
Tunas baru akan muncul 4-5 hari setelah pemotongan pucuk. Setelah tunas baru membentuk 4-5 ruas, lakukan pemilihan 3 tunas yang pertumbuhannya cepat dan seragam, untuk terus dipelihara menjadi tunas produktif.  Ketiga tunas produktif tersebut diatur membentuk huruf W dengan jarak antar cabang 15-20 cm, arahkan menjalar sesuai arah kemiringan bedengan. Tunas atau cabang yang tidak terpilih dipotong menggunakan gunting yang dicelup ke dalam larutan fungisida. Sisa potongan tunas tersebut dikumpulkan dan segera dimusnahkan.
Agar hasil fotosintesi tidak digunakan untuk membentuk tunas tidak produktif, maka seluruh cabang sekunder di bawah ruas atau daun ke-14 dipotong, sebaiknya proses pemotongan dilakukan secara periodik.

E.   Pemangkasan
          Untuk mendapatkan buah yang besar dan produksi tinggi tanaman semangka membutuhkan pemangkasan. Pemangkasan pertama dilakukan setelah tanaman mulai bercabang, biasa tanaman semangka pada ruas pertama bercabang sampai mencapai 4 cabang, peliharalah 1 – 2 cabang yang benar-benar sehat sedang cabang yang kurang sehat agar dibuang, dan selanjutnya pemangkasan dilanjutkan dengan membuang cabang-cabang yang tumbuh pada tunas utama yang dipelihara hingga menjelang keluarnya putik buah yang pertama, untuk mendapatkan kualitas buah yang baik usahakan buah pertama dibuang, pelihara buah kedua dan ketiga.
F.   Pengendalian Hama / Penyakit
Biasanya hama yang sering menyerang tanaman semangka (yang diserang daun) yaitu hama kumbang Caccinelid ( Sinharmonia Octamaculta ) atau bahasa daerahnya disebut Koronang, binatangnya kecil berwarna merah kekuningan, kadang bulat berbintik hitam.
Pengendalian dengan penyemprotan menggunakan Insektisida Sevin 85 S, Dursban, Bayrusil dengan dosis 2 CC/Liter air.
Penyakit yang menyerang tanaman semangka biasanya jenis cendawan antara lain :
ü -  Fusarium Wit    : Maneb 80%, Difolatan 80%, Dilsene M 74%
ü -  Anthracuose      : Propined 70%, Mancozeb 80%, Dithane M-45
ü -  Powdery Mildew : Karathane 37,4%; Benlate50%,Marestan 25%

G.  Panen
Tanaman semangka sudah dapat dipanen pada umur 60 – 70 hari setelah tanam.
Tanda-tanda buah sudah tua / masak sebagai berikut :
Ø Buah dipukul dengan tangan bunyinya berat
Ø Tangkai buah berubah coklat
Ø Kulit buah di bawah putih berubah menjadi kuning
Ø Saluran yang berada pada ketiak daun pada tangkai buah sudah mengering
BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara bagi petani, budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena produktivitasnya tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan teknologi semakin berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran buah semangka juga semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah banyak dibudidayakan varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini semakin digemari masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA


3 comments:

  1. Kenapa daftar pustaka nya gak ada

    ReplyDelete
  2. Kenapa daftar pustaka nya gak ada

    ReplyDelete
  3. Daftar isinya manaa? sama kata pengantar juga kok gaada sih

    ReplyDelete