BAB II
PMBAHASAN
A. Pengertian Pemeriksaan Penunjang/
Diagnostik
Pemeriksaan
diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan
komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun
potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu
diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu
perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
Terdapat faktor
utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil laboratorium yaitu :
Pra instrumentasi
Pada tahap ini
sangat penting diperlukan kerjasama antara petugas, pasien dan dokter. Hal ini
karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu/mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk dalam tahapan pra instrumentasi
meliputi :
a.
Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
b.
Persiapan penderita
c.
Cara pengambilan sampel
d.
Penanganan awal sampel dan transportasi
B. Persiapan Untuk Pemeriksaan
a.
Pemeriksaan USG
Perkembangan
Ultrasonografi (USG) sudah dimulai sejak kira-kira tahun 1960, dirintis oleh
Profesor Ian Donald. Sejak itu, sejalan dengan kemajuan teknologi bidang
komputer, maka perkembangan ultrasonografi juga maju dengan sangat pesat,
sehingga saat ini sudah dihasilkan USG 3 Dimensi dan Live 3D (ada yang menyebut
sebagai USG 4D).
·
Cara Pemeriksaan
Pemeriksaan USG
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
a.
Pervaginam
b.
Perabdominan
b.
Pemeriksaan Rontgen
Teknologi
rontgen sudah digunakan lebih dari satu abad yang lalu. Tepatnya sejak 8
November 1890 ketika fisikawan terkemuka berkebangsaan Jerman, Conrad Roentgen,
menemukan sinar yang tidak dikenalinya, yang kemudian diberi label sinar X.
Sinar ini mampu menembus bagian tubuh manusia, sehingga dapat dimanfaatkan
untuk memotret bagian-bagian dalam tubuh. Berkat jasanya bagi dunia kedokteran,
banyak nyawa bisa diselamatkan, hingga ia mendapat penghargaan Nobel di tahun
1901.
Pada prinsipnya
sinar yang menembus tubuh ini perlu dipindahkan ke format film agar bisa
dilihat hasilnya. Seiring dengan kemajuan teknologi, kini foto rontgen juga
sudah bisa diproses secara digital tanpa film. Sementara hasilnya bisa disimpan
dalam bentuk CD atau bahkan dikirim ke berbagai belahan dunia menggunakan
teknologi e-mail.
c.
Persiapan pemeriksaan
1)
Radiografi konvensional tanpa persiapan.
Maksudnya, saat
anak datang bisa langsung difoto. Biasanya ini untuk pemeriksaan tulang atau
toraks.
2)
Radiografi konvensional dengan persiapan.
Pemeriksaan
radiografi konvensional yang memerlukan persiapan di antaranya untuk foto
rontgen perut. Sebelum pelaksanaan, anak diminta untuk puasa beberapa jam atau
hanya makan bubur kecap. Dengan begitu ususnya bersih dan hasil fotonya pun
dapat dengan jelas memperlihatkan kelainan yang dideritanya.
3)
Pemeriksaan dengan kontras
Sebelum dirontgen,
kontras dimasukkan ke dalam tubuh dengan cara diminum, atau dimasukkan lewat
anus, atau disuntikkan ke pembuluh vena.
d.
Kardiotokografi (CTG)
Secara khusus
CTG adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur DJJ pada saat kontraksi
maupun tidak.sedangkn Secara umum CTG merupakan suatu alat untuk mengetahui
kesejahteraan janin di dalam rahim, dengan merekam pola denyut jantung janin
dan hubungannya dengan gerakan janin atau kontraksi rahim.
·
Pemeriksaan CTG
1)
Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
2)
Waktu pemeriksaan selama 20 menit,
3)
Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman
dan tak menyakitkan ibu maupun bayi.
4)
Bila ditemukan kelainan maka pemantauan
dilanjutkan dan dapat segera diberikan pertolongan yang sesuai.
5)
Konsultasi langsung dengan dokter kandunga
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan
diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan
komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan aktual maupun
potensial. Hasil suatu pemeriksaan laboratorium sangat penting dalam membantu
diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu
perlu diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
B. Saran
Dengan adanya
makalah ini diharapkan pembaca khususnya perawat dapat menerapkan pengkajian
diagnostik ini dalama asuhan keperawatan dan dapat mencari referensi lain untuk
menambah pengetahuan pembaca mengenai pengkajian diagnostic
No comments:
Post a Comment