06 September 2017

makalah JARINGAN BIOLOGI



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Setiap makhluk hidup baik manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki sel yang membentuk suatu jaringan. Jaringan hewan memiliki perbedaan dengan jaringan tumbuhan, hal itu dikarenakan bagian penyusun jaringan pada tubuh yang terdiri dari kumpulan sel yang berbeda antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
            Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jangtung yang bercabang menghubungkan sel jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi.

B.     Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.        Untuk mengetahui apa itu jaringan hewan.
2.        Untuk mengetahui jaringan apa saja yang terdapat pada jaringan hewan.
3.        Untuk mengetahui ciri dan fungsi dari tiap-tiap jaringan tersebut.

C.    Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalahnya, yaitu :
1.    Apa yang dimaksud jaringan?
2.    Jaringan apa saja yang terdapat pada jaringan hewan?
3.    Apa saja ciri dan fungsi dari tiap-tiap jaringan tersebut?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Jaringan
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu Biologi yang mempelajari khusus tentang jaringan disebut histology. Jaringan dalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsi nya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya.
Jaringan pada hewan dibedakan menjadi 4, yaitu :

B.     Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik diluar maupun didalam tubuh. Jaringan epitelium terbagi atas 3 bagian, yaitu epidermis (yang melapisi bagian luar tubuh), endotelium (yang membatasi organ dalam), dan mesotelium (yang membatasi rongga). Ciri – ciri jaringan epitelium yaitu :
a.       Sel-sel nya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
b.      Tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung ujung saraf. Sel epitelium mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
c.       Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi.  Ada epitelium yang rawan terhadap gesekan sehingga permukaan sel akan haus. Adapula yang dapat rusak akibat zat yang di hasilkan oleh bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitelium mendapatkan cukup nutrisi, sel epitelium dapat cepat mengganti sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.

              Selain mempunyai ciri-ciri di atas, jaringan epitelium juga memiliki banyak fungsi, antara lain:

 a.       Pelindung atau Proteksi
Melindungi jaringan dibawahnya dari kerusakan pada kulit. Dalam rangka fungsinya sebagai pelindung, biasanya epitel sendiri diberi pelindung yaitu lapisan tanduk (korneum), silia, dan lapisan lendir. Contoh epitel pada kulit dan rongga mulut.
b.      Penghasil Sekret
Pada saluran pencernaan yang berupa kelenjar, jaringan epitelnya dapat mengeluarkan enzim pada saluran pencernaan   (kelenjar eksokrin), contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur. Selain itu ada kelenjar endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid , hipofisis, dan lainnya).
c.       Sebagai jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus.
d.      Untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh. Contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.

Berdasarkan bentuknya, jaringan epitelium dapat dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris. Sedangkan berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium dapat dibedakan menjadi epitelium simpleks dan epitelium kompleks.

Ø  Epitelium simpleks terdiri atas satu lapis sel. Jenis jaringan epitelium simpleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan dalam tabel berikut.
No
Jaringan
Letak dan Fungsi
1.
Epitelium Pipih Selapis
·         Kapsula Bowman, lapisan dalam darah & limfa, alveolus paru-paru, ruang jantung, selaput bagian dalam telinga, dan sel ekskresi kecil dari sebagian besar kelenjar.
·         Pelapis bagian dalam rongga dan saluran, tempat difusi & infiltrasi zat.
2.
Epitelium Kubus Selapis
·         Kelenjar air liur, retina mata, dinding ovarium, & saluran dalam nefron ginjal.
·         Proteksi, absorpsi, dan sekresi (penghasil lendir atau mucus).
3.
Epitelium Silindris Selapis
·         Dinding dalam lambung, usus, kantong empedu, rahim, saluran pernapasan bagian atas, dan saluran pencernaan.
·         Proteksi, sekresi, difusi, dan absorpsi.
4.
Epitelium Silindris Selapis Bersilia
·         Dinding dalam rongga hidung, trakea, bronkus, dan dinding dalam oviduk.
·         Penghasil mucus untuk menangkap benda asing yang masuk. Getaran silianya menghalau benda asing itu.
5.
Epitelium Silindris Berlapis Semu
·         Rongga hidung dan trakea.
·         Proteksi, sekresi, dan gerakan gas.

·         Epitelium kompleks tersusun atas beberapa lapisan sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut lapisan germinativa. Jenis-jenis jaringan epitelium kompleks beserta letak dan fungsinya dijelaskan sebagai berikut.
No
Jaringan
Letak dan Fungsi
1.
Epitelium Pipih Berlapis
·         Kulit, epidermis, rongga mulut, esofagus, laring, vagina, anus, & rongga hidung.
·         Proteksi dan penghasil mucus.
2.
Epitelium Kubus Berlapis
·         Kelenjar keringat, kelenjar minyak, ovarium, & buah zakar.
·         Proteksi dan penghasil lendir atau mucus.
3.
Epitelium Silindris Berlapis
·         Lapisan konjungtiva, dinding dalam kelopak mata, laring, faring, & uretra.
·         Proteksi dan penghasil mucus, gerakan zat melewati permukaan, dan saluran sekresi kelenjar ludah serta kelenjar susu.
C.    Jaringan Pengikat
Jaringan  ikat  merupakan  jaringan  yang menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan  yang  lain.  Fungsi  jaringan  ikat antara lain sebagai berikut :
a.       Melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain.
b.      Membungkus organ.
c.       Mengisi rongga di antar organ.
d.      Mengangkut  zat  oksigen  dan  makanan ke jaringan lain.
e.       Mengangkut  sisa-sisa  metabolisme  ke alat pengeluaran.
f.       jaringan-ikat.jpgMenghasilkan kekebalan.

Jaringan ikat dapat dikelompokkan menjadi 4 jaringan, yaitu :
1.      Jaringan Ikat Biasa
Jaringan  ikat  biasa  dibedakan  menjadi jaringan ikat padat dan jaringan ikat longgar.
·            Jaringan  ikat  padat  misalnya  jaringan  pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang melekat pada tulang.
·            Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ.
2.      Jaringan Ikat Khusus
Jaringan  ikat  khusus  mempunyai  fungsi khusus, misalnya menyimpan energi dalam bentuk lemak, menahan goncangan, dan membentuk darah. Contoh  jaringan  ikat  khusus  adalah  jaringan lemak yang ada di bawah kulit.
3.      Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan  ikat  penyokong  terdiri  dari jaringan  tulang  rawan  dan  jaringan  tulang sejati. Jaringan tulang sejati juga berfungsi untuk  menghasilkan  sel  darah  merah (eritrosit).



4.      Jaringan ikat penghubung
Jaringan  ikat  penghubung  terdiri  atas darah dan limfa.
·            Jaringan darah terdiri atas plasma darah dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah  putih  (leukosit),  dan  keeping  darah (trombosit).  Jaringan  darah  berfungsi mengangkut  oksigen,  karbondioksida,  sari makanan,  zat-zat  sisa,  dan  hormon.
·            Jaringan limfa terdiri dari cairan limfa yang beredar pada  pembuluh  limfa.  Cairan  limfa  berfungsi untuk mengangkut lemak.

D.    Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Jaringan otot terdiri atas otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
a.        Jaringan Otot Polos
-            Mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. 
-            Berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom.
-            Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat.                                                                           
-            Terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan.
b.        Jaringan Otot Lurik
-            Nama lainnya adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule.
-            jaringan-otot.jpgKontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
-            Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang.
-            Kontraksinya berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar.
-            Fungsinya untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

c.        Jaringan Otot Jantung
-            Hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
-            Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.                                                                         
-            Fungsinya untuk memompa darah ke luar jantung.

E.     Jaringan Saraf
Jaringan saraf yang merupakan jenis ke-4 dari jaringan dasar terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi. Dalam melaksanakan fungsinya, jaringan saraf mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Rangkaian kegiatan tersebut dapat terselenggara oleh karena bentuk sel saraf yang khas yaitu mempunyai tonjolan yang panjang dan bercabang-cabang.
Selain berkemampuan utama dalam merambatkan impuls, sejenis sel saraf berkemampuan bersekresi seperti halnya sel kelenjar endokrin. Sel saraf demikian dimasukkan dalam kategori neroen-dokrin yang sekaligus menjadi penghubung antara sistem saraf dan sistem  endokrin. Jaringan saraf hanya dimiliki hewan dan manusia.
Jaringan saraf terdiri dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia). Neuron merupakan unit struktural dan fungsional sistem saraf, terdiri dari badan sel saraf, processus sitoplasmatis dan selubung saraf. Processus sitoplasmatis sel saraf terdiri dari dendrite dan neurit (akson). Dendrit bercabang-cabang dan berfungsi menerima impuls dari neuron lain serta menghantarkannya ke badan sel.
Akson merupakan processus yang tunggal, tidak bercabang kecuali pada ujung akhirnya, disebut telodendron. Akson berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke dendrit sel saraf lain atau ke efektor.

BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu Biologi yang memepelajari khusus tentang jaringan disebut histology. Jaringan pada hewan dibedakan menjadi 4, yaitu : Jaringan Epitelium, Jaringan Pengikat, Jaringan Otot, dan Jaringan Saraf. Keempat jaringan tersebut mempunyai fungsi dan karakteristik tersendiri. Jaringan epitel dibagi lagi menjadi jaringan yang berbentuk pipih, kubus, dan silindris. Jaringan pengikat dibagi menjadi pengikat biasa, khusus, penyokong, dan penghubung. Untuk jaringan otot dibagi menjadi otot polos, lurik, dan jantung. Sementara jaringan saraf memiliki bagian-bagian tertentu seperti badan sel, akson, dan lainnya.


KATA PENGANTAR
      
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas pertolongan Nya kami dapat menyelasaikan makalah kami yang berjudul “Jaringan”.
           
Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada guru pengasuh kami yang telah membimbing kami dalam membuat makalah ini, dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman yang telah mendukung kami dalam membuat makalah ini.

Kritik dan saran senantiasa kami nantikan demi ksempurnaana makalah yang telah kami buat. Selamat belajar semoga sukses dan yang tidak pernah lupa kami ucapkan kepada teman-teman, terima kasih.

                                               
Bireuen.   September 2014


i
Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................... 1
C. Identifikasi Masalah ................................................................................... 1

BAB II  PEMBAHASAN
A. Pengertian Jaringan ..................................................................................... 2
B. Jaringan Epitelium ...................................................................................... 2
C. Jaringan Pengikat ........................................................................................ 5
D. Jaringan Otot .............................................................................................. 6
E. Jaringan Saraf .............................................................................................. 7


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9


DAFTAR PUSTAKA
ii
 

No comments:

Post a Comment